TRIP KE PULAU HIRI (1)

Bagi yang pernah ke Pantai Sulamadaha atau Pantai Jikomalamo di Kota Ternate, pasti sudah tidak asing dengan Pulau Hiri. Ya pulau yang berhadapan langsung dengan dua objek wisata pantai terkenal di Kota Ternate ini, sering dijadikan landscape background foto wisatawan lokal yang berkunjung ke sana.

Jarak Pulau Hiri dari Pulau Ternate kurang lebih 1,5 Mil dari Pantai Sulamadaha atau dari Pantai Jikomalamo. Sayangnya informasi mengenai potensi wisata maupun kondisi sosial budaya di pulau Hiri, seakan tak terpublikasi secara luas, baik itu media cetak, media elektronik maupun di media sosial.

Kali ini saya ingin berbagi informasi mengenai Pulau Hiri dan segala informasi yang saya ketahui sejauh ini buat pembaca sekalian,  siapa tau ada yang berminat, atau memang pengen sekali menginjakkan kaki ke Pulau ini tapi masih minim informasi, misalnya pelabuhannya dimana, harga tiket transportasi lautnya berapa atau apa saja yang ada bisa dilakukan di sana?

Nah, bagi anda yang ingin berkunjung ke sana; jika memakai kendaraan umum, dari terminal Kota Ternate anda bisa naik angkot Jurusan Terminal-Sulamadaha  atau Terminal-Takome. Tarif angkot Rp. 8.000. /orang. sebelum berangkat, pastikan ke sopir angkotnya kalau anda nanti turun di pelabuhan Hiri.

Jangan kaget ya saat anda sampai dipelabuhan Hiri ini, karena kondisinya tidak seperti pelabuhan lain di kota Ternate, seperti pelabuhan Bastiong-Rum atau pelabuhan Dufa-Dufa. Tapi tak apalah, namanya juga berpetualang kan?  Yang senang menggunakan kendaraan pribadi, motor roda dua khususnya, di sekitar area pelabuhan tersedia jasa penitipan motor dengan tarif Rp. 5.000./motornya, dijamin aman hingga anda kembali nanti.

 Transoportasi utama masyarakat Pulau Hiri adalah perahu motor kapasitas 50 orang dan speedboat kapasitas 10 orang. Rute Sulamadaha-Pulau Hiri dimulai dari pukul 07.00-18.00 WIT setiap hari. Jarak tempuh ke Pulau Hiri antara 15 menit hingga 20 menit(tergantung jenis tarnsportasi laut yang dipilih, motor kayu atau speedboat). Harga tiket perahu motor hanya Rp.5.000.-/orang dan speedboat Rp. 10.000./orang, murah kan!

 

Perjalanan ke Pulau Hiri kali pertama, akan ada suasana berbeda yang belum pernah anda rasakan sebelumnya. Ketika sudah berada di atas perahu motor, seribu satu pertanyaan bermunculan. Bagaimana kondisi disana? Ramahkah masyarakatnya? Dan lain-lain. Tenang saja, nikmati dulu perjalananya. Saya senang mengambil posisi duduk diatas kap perahu motornya biar bisa menikmati pemandangan di sepanjang perjalanan menuju Pulau Hiri.

 bersambung..

PEMUDA HIRI GAGAS FESTIVAL PULAU HIRI 2017

Ternate,26/3/2017. Pemuda Pulau Hiri menggagas Festival Pulau Hiri 2017 di Agustus nanti, kegiatan tersebut diawali dengan acara Momorom Kie se Gam sekaligus launching Logo Festival Pulau Hiri 2017 yang dipusatkan di Gedung Dhuafa Center Ternate.

Ketua Panitia Abd. Salam, dalam sambutan pembukaannya menjelaskan bahwa kegiatan Momorom harus menghasilkan ide, gagasan dan langkah-langkah besar dalam perekatan persatuan dan kesatuan masyarakat Hiri untuk pembangunan manusia dan potensi alam di pulau Hiri. Kita perlu untuk bangga akan sejarah dimasa lalu, bahwa Hiri ada Gorela Kesultanan Ternate, yang merupakan garda pasukan terdepan Kesultanan Ternate. Tetapi, kita tidak harus bertepuk dada dan lupa akan perkembangan pengetahuan dan lajuhnya arus pembangunan saat ini, bahwa pentingnya kita mengambil bagian dalam melakukan syiar-syiar kebaikan untuk perbaikan perilaku, tindakan, dan fikiran dalam setiap momentum kepemimpinan saat ini. Kini, panggilan Momorom adalah bagaimana kita duduk bersama guna membahas dan sukseskan  bersama Festival Pulau Hiri.

Hadir pada kesempatan itu, Wawali Kota Ternate, Abdullah Taher, Sultan Tidore Husain Syah, beberapa pimpinan SKPD Kota Ternate, dan seluruh Keluarga besar Pulau Hiri. Wawali Kota Ternate Dalam sambutannya  Sultan Tidore memaparkan eksistensi kebudayaan di Maluku Utara, saling bahu membahu, tidak merasa lebih tinggi antara satu dengan yang lain. bahwa makna kebudayaan kita mengajarkan kita tanpa perbedaan, yang membedakan kita dihadapan Allah SWT hanya taqwa. Momorom harus menjadi ajang untuk saling mengingatkan bahwa kita memiliki tanggungjawab secara sosial dimata manusia dan tanggungjawab tauhid terhadap Allah SWT.